Tawa
Aku selalu merasa senang ketika melihat orang yang sedang bermain futsal. Entah mengapa perasaan senang itu selalu ada. Mudah sekali bagiku mengeluarkan tawa. Mungkin orang-orang yang tak mengenalku akan merasa heran ketika melihatku tertawa lepas saat menonton pertandingan futsal.
Tak apa jika dalam pandangan mereka aku terlihat aneh. Mereka bebas menilai diriku yang tampak oleh mata mereka. Tapi, bukankan lebih baik kita saling mengenal? Mari berteman, sehingga aku mengenal kalian dan kalianpun mengenal aku.
Futsal menjadi salah satu alasan yang membuatku tertawa. Meskipun terkadang hanya dengan melihat orang memainkan si kulit bundar sudah mampu membuatku tersenyum bahkan tertawa. Tak ada yang lucu memang, tapi mampu membuatku merasa bahagia.
Untuk mereka yang tak mengenalku mungkin akan muncul berbagai macam pandangan mengenai diriku tatkala mereka melihat diriku berbaur dengan teman-teman laki-lakiku. Melihat aku yang seorang perempuan seorang diri berada diantara beberapa laki-laki. Aku pun tak menyangkal jika dalam posisi mereka. Pikiranku pun tak akan jauh-jauh seperti pikiran mereka. Logikanya buat apa seorang perempuan rela panas-panasan dan duduk diantara laki-laki hanya untuk menyaksikan pertandingan futsal teman kelas mereka? Bukankah lebih baik seorang perempuan tak terlalu dekat dengan seorang laki-laki?
Ya, aku juga tak akan mempermasalahkan tentang pemikiran mereka terhadapku. Mereka tidak tahu bahwa aku merasa nyaman dan bahagia ketika bersama mereka,teman-teman laki-lakiku. Bersama mereka aku merasa bahwa aku tak sendiri menjalani kehidupan ini. Bersama mereka aku mudah sekali untuk tertawa bahkan karena hal terkecil sekali pun. Bersama mereka aku merasa bahagia meski hanya sesaat.
Mereka mungkin beranggapan bahwa teman-teman laki-lakiku itu nakal, berandalan, biang onar kalau di kelas, dsb. Ya mungkin terlihat dari penampilan dan tingkah lakunya mereka memang seperti apa yang terlihat. Tapi ketahuilah, orang-orang yang mereka anggap dalam pandangan yang kurang baik seperti diatas terkadang memiliki tingkat kesolidaritasan yang tinggi. Bukan karena mereka tak berani sendiri, tapi jika sudah mengenai masalah teman mereka sendiri, mereka tak akan pernah tinggal diam. Mereka akan membela teman mereka meskipun terkadang dengan cara yang kurang benar.
Ketahui jugalah bahwa sebenarnya mereka itu baik. Hanya saja terkadang mereka sengaja menutupi kebaikannya dengan segala tingkah yang menjengkelkan orang lain. Mereka tak ingin di puji, mereka hanya ingin hidup damai dengan cara mereka. Mereka hanya ingin menjalin pertemanan tanpa pamrih, tanpa membeda-bedakan satu sama lain.
Jangan cela ataupun hina teman-temanku. Karena kalian tak akan bisa mengerti kami jika kalian sendiri malah menutup diri. Jadi, mari berteman agar kita bisa saling mengerti keadaan satu sama lain. Bukankah banyak teman itu baik?
Tak apa jika dalam pandangan mereka aku terlihat aneh. Mereka bebas menilai diriku yang tampak oleh mata mereka. Tapi, bukankan lebih baik kita saling mengenal? Mari berteman, sehingga aku mengenal kalian dan kalianpun mengenal aku.
Futsal menjadi salah satu alasan yang membuatku tertawa. Meskipun terkadang hanya dengan melihat orang memainkan si kulit bundar sudah mampu membuatku tersenyum bahkan tertawa. Tak ada yang lucu memang, tapi mampu membuatku merasa bahagia.
Untuk mereka yang tak mengenalku mungkin akan muncul berbagai macam pandangan mengenai diriku tatkala mereka melihat diriku berbaur dengan teman-teman laki-lakiku. Melihat aku yang seorang perempuan seorang diri berada diantara beberapa laki-laki. Aku pun tak menyangkal jika dalam posisi mereka. Pikiranku pun tak akan jauh-jauh seperti pikiran mereka. Logikanya buat apa seorang perempuan rela panas-panasan dan duduk diantara laki-laki hanya untuk menyaksikan pertandingan futsal teman kelas mereka? Bukankah lebih baik seorang perempuan tak terlalu dekat dengan seorang laki-laki?
Ya, aku juga tak akan mempermasalahkan tentang pemikiran mereka terhadapku. Mereka tidak tahu bahwa aku merasa nyaman dan bahagia ketika bersama mereka,teman-teman laki-lakiku. Bersama mereka aku merasa bahwa aku tak sendiri menjalani kehidupan ini. Bersama mereka aku mudah sekali untuk tertawa bahkan karena hal terkecil sekali pun. Bersama mereka aku merasa bahagia meski hanya sesaat.
Mereka mungkin beranggapan bahwa teman-teman laki-lakiku itu nakal, berandalan, biang onar kalau di kelas, dsb. Ya mungkin terlihat dari penampilan dan tingkah lakunya mereka memang seperti apa yang terlihat. Tapi ketahuilah, orang-orang yang mereka anggap dalam pandangan yang kurang baik seperti diatas terkadang memiliki tingkat kesolidaritasan yang tinggi. Bukan karena mereka tak berani sendiri, tapi jika sudah mengenai masalah teman mereka sendiri, mereka tak akan pernah tinggal diam. Mereka akan membela teman mereka meskipun terkadang dengan cara yang kurang benar.
Ketahui jugalah bahwa sebenarnya mereka itu baik. Hanya saja terkadang mereka sengaja menutupi kebaikannya dengan segala tingkah yang menjengkelkan orang lain. Mereka tak ingin di puji, mereka hanya ingin hidup damai dengan cara mereka. Mereka hanya ingin menjalin pertemanan tanpa pamrih, tanpa membeda-bedakan satu sama lain.
Jangan cela ataupun hina teman-temanku. Karena kalian tak akan bisa mengerti kami jika kalian sendiri malah menutup diri. Jadi, mari berteman agar kita bisa saling mengerti keadaan satu sama lain. Bukankah banyak teman itu baik?
Komentar
Posting Komentar