Terima kasih Lizzi
Aku tahu setiap pertemuan pasti ada perpisahan. Seperti saat ini, pertemuan itu sudah terencana dengan baik dan begitupun dengan perpisahannya. Aku hanya diberi waktu tiga tahun untuk mengenal teman-teman baruku. Tapi mengapa baru akhir-akhir ini, disisa bulan masa itu kita lebih dekat? Hidup terkadang membingungkan. Memberi kebahagiaan dan kesedihan diwaktu yang bersamaan. "Ra. Hei, kenapa ngelamun aja sih. Mikirin apa? " Aku terseret kembali ke dunia nyata. Dunia yang sebentar lagi akan berubah setelah aku nyaman tinggal didalamnya. "Ah eng-enggak kok. Cuma lagi mikir aja. " Dari ekor mataku, aku melihat Lizzi kini menggeser tubuhnya tepat menghadapku. "Mikirin apa? Gebetan? Atau mantan? " "Ha-hhh? Apaan sih." Aku memutar kedua bola mataku malas. Selalu saja seperti itu. Apa orang-orang tidak capek apa selalu memikirkan hanya satu orang yang kadang tidak bermanfaat. Bukankah lebih baik memikirkan bagaimana caranya menciptakan ...